Fenomena orang tua yang menjodohkan anak anak mereka dengan pasangan
pilihan mereka sudah jarang terjadi. Namun terkadang masih sering kali
ditemukan di sekelompok etnis keturunan arab, demi menjaga nasab mereka,
katanya, walaupun beberapa alhamdulillah tidak lagi.. Seorang ayah
memperingati anak gadis nya yang memiliki qorinah qorinah jatuh cinta
dengan lelaki non arab dengan keras, “Ingat.. kamu itu keturunan arab..”
Mereka berdalil dengan wajibnya menikah dengan yang sekufu. mereka
menafsirkan sekufu disini adalah sekufu dalam nasab dan keturunan.
Padahal anggapan ini tidak lain adalah anggapan jahiliyyah.. hal ini
ditegaskan oleh . Wallahul musta’an..
Masalah sekufu ini sesungguhnya telah diperselisihkan oleh para ulama, tetapi yang Haq -Insya Allahu ta’aala- yaitu sebagaimana yang di tegaskan oleh Imam Malik, bahwa sekufu hanya ada pada ketaatan beragama dan akhlaq, bukan dilihat dan ditentukan pada nasab atau keturunan. Bahwa kaum muslimin sebagiannya terhadap sebagian yang lain adalah sekufu, meskipun berbeda bangsa, suku, nasab/keturunan dan warna kulit. Yang menjadi ukuran adalah agamanya, apabila agama dan akhlaqnya baik, maka nikahkanlah, walaupun tidak sama nasabnya didalam ketinggian dan kemuliaannya, bahkan bisa jadi nasabnya lebih rendah atau ia seorang yang faqir dan seterusnya.
Masalah sekufu ini sesungguhnya telah diperselisihkan oleh para ulama, tetapi yang Haq -Insya Allahu ta’aala- yaitu sebagaimana yang di tegaskan oleh Imam Malik, bahwa sekufu hanya ada pada ketaatan beragama dan akhlaq, bukan dilihat dan ditentukan pada nasab atau keturunan. Bahwa kaum muslimin sebagiannya terhadap sebagian yang lain adalah sekufu, meskipun berbeda bangsa, suku, nasab/keturunan dan warna kulit. Yang menjadi ukuran adalah agamanya, apabila agama dan akhlaqnya baik, maka nikahkanlah, walaupun tidak sama nasabnya didalam ketinggian dan kemuliaannya, bahkan bisa jadi nasabnya lebih rendah atau ia seorang yang faqir dan seterusnya.
Allah berfirman: “Hai Manusia, sesungguhnya Kami yang menciptakan
kamu dari seorang laki laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa bangsa dan bersuku suku supaya kamu saling kenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. Al Hujurat 13
Nabi kita Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam amat penyayang kepada
umatnya, dan kita tahu beliau pun orang arab, namun tidaklah beliau
memerintahkan kita untuk menikah dengan yang satu suku.
Dari Abu Nadhrah
(dia berkata): Telah diceritakan kepadaku orang yang mendengar khutbah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada pertengaha hari hari
tasyrik, maka beliau bersabda: “Hai manusia! ketahuilah Sesungguhnya
Rabb kamu adalah satu, dan sesungguhnya bapak kamu pun satu. Ketahuilah!
Tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas orang asing dan tidak
ada kelebihan bagi orang asing atas orang arab, dan tidak ada kelebihan
bagi orang yang berkulit merah atas orang yang berkuli hitam, dan tidak
ada kelebihan atas orang yang berkulit hitam atas orang yang berkulit
merah kecuali dengan TAQWA. Bukankah aku telah menyampaikannya?”
Mereka (para shahabat) menjawab:”(Benar) bahwa Rasulullah shalallahu
‘alaihi wasallam telah menyampaikannya..” Hadis Shahih riwayat Imam
Ahmad
Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah shalallahu ‘alaihi
wsallam telah bersabda: “Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla telah
menghapuskan dari kamu kesombongan jahiliyyah dan kebanggaan terhadap
bapak bapak kamu. (Bahwa manusia itu) ada yang mukmin yang bertaqwa, dan
ada yang durhaka yang celaka. Kamu adalah anak keturunan Adam,
sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Hendaklah orang orang itu
meninggalkan kebanggaan mereka terhadap kaum kaum (mereka). Sesungguhnya
mereka (yang kamu banggakan itu) tidak lain melainkan arang (bahan
bakar) dari arang arang jahannam. Atau (kalau mereka tidak mau
meninggalkan berbangga bangga dengan bapak bapak mereka) pasti mereka
akan menjadi lebih rendah di sisi Allah dari binatang ji’laan (yaitu
binatang kecil merayap yang berwarna hitam yang beredar kotoran
dihidungnya) yang menolak kotoran dengan hidungnya” Hadis Shahih
dikeluarkan Abu Dawud, Tirmidzy, Ahmad dan selainnya.
Dan diantara sifat orang orang jahiliyyah adalah kesombongan mereka
dan berbangga bangga serta bermegah megahan dengan nasab nasab mereka
dan merendahkan nasab yang lainnya. Semuanya itu sesungguhnya telah
dilenyapkan dan dihapuskan oleh Allah Rabbu ‘alamin sehingga tidak ada
lagi berbangga bangga dan sombong terhadap nasab dan keturunan. Dari
sini kita dapat menyimpulkan bahwa membanggakan keturunan adalah dari
sifat orang jahiliyyah yang telah dilenyapkan oleh Islam.
(dalil dalil syar’i dikutip dari buku Pernikahan dan Hadiah untuk Pengantin – Abdul Hakim bin Amir Abdat )
0 komentar:
Posting Komentar